Kamis, 25 Mei 2017

Kecoa dan Rokok

Andai saja aku ini kecoa!
Lah, kamu kan sudah jadi kecoa
yang dari cubluk ke terowongan kelana
tanpa kepala
yang mustahil dimusnah-habis dari petala bumi,
dan berkoloni di balik lemari
Bising. Ngusik tidur, berlari
di sela ranjang malam hari
--memamah telur dalam sepatu kesukaanku

kadang aku tak kuasa membendung keusilan menginjakmu
sampai pejret-penyek. Gak papa? Enggak mau!

Baiklah, kalau begitu, aku pengin jadi rokok saja! Lah, ngapain?
Ya, pokoknya jadi rokok!
Boleh, asal jangan kau omeli langit di atas rumahmu
jika kamu memang berandai jadi rokok
yang kuhisap batang demi batang tanpa hingga
dan kamu menyalak jingga
asapmu menyeruak ke angkasa
tapi kamu akan berakhir di bak sampah, bergumul dengan botol aqua atau popok bekas

Besok kan kamu bisa beli rokok lagi! Iya, mungkin besok aku bisa beli bungkus baru di warung,
membakarmu lagi hidup-hidup,
meracaukan nikmat yang nihil untuk dieja akal sehat
tapi takkan lagi kamu temui aku dalam wujud seperti kemarin
Esok aku jadi orang baru, cermin pun tidak mengenali.

Senin, 22 Mei 2017

Curhat Sama Bapak

Bapak, gimana kabar di bawah sana?

adakah Tuhan itu rupanya bisa digambar,
dengan krayon, cat akrilik, atau pensil 2B?
(malah ada yang bilang Tuhan itu
cuma hidup di kepala belaka)

adakah kubur itu senyap tak bertamat
hidup lama-lama cuma untuk dikutuk dengan hampa yang mahakekal?
"Alah, biji kelamin hidup punya makna!" begitu umpatku sambil ngaca

maaf, aku omong kasar
--bakat yang kau turunkan plek-ketiplek padaku

Tiap hari aku nanya muka sendiri,
"mau ke mana kamu ini?"
Maklum, selagi cari makan aku sembari cari makna
dan kini hidupku tak jauh mirip Si Ubat kucing kita di rumah
makantidurberak makantidurberak
Bedanya, ia tak mengetik tuts kibor laptop di kantor, sepuluh jam per hari
dan tidak masturbasi
--tapi ia ngewe berkali-kali

Pak, adakah warga kubur itu ramah
menjamu kau dengan kopi hitam bergula
dituang air panas sedikit
dikocek, lalu dituang air penuh
dan disaji-antar dengan nampan
persis betul yang suka kulakukan?

Pokoknya kau kudu dijamu, dong
tak ada tangan yang boleh melukai badanmu. Gitu. Titik

Lah, kan kata ustad di internet Tuhan itu maha pengampun
pengasih, penyayang,
belum pernah dengar Tuhan Maha Penyiksa
kalau sampai ada begituan, wah, bisa-bisa dikutuk nista, Pak
di sini lagi ngetren nista-menista
napas sedikit dituding menista!

kudu hati-hati
dunia sudah hilang waras
manusianya pada mabok ciu ber-merk fanatisme-fasisme-antiakalsehat

andai kau masih di sini
di depan layar kaca, minimal
akan kutemani kamu mengomeli kumpulan badut sinting itu
--atau jangan-jangan aku juga sama sintingnya

Pak, hampura
aku tetap begini saja:
glendotan di kasur
Ngudud sembunyi-sembunyi
Nontonin film jadul
Melucuti kuota internet
bersetubuh dengan stagnansi yang memabukkan
Berpuisi macam ini pun sudah syukur, deh!

Pak, kini aku nunggu modar sendiri
tak lagi nafsu nyari teman meski untuk haha-hihi
sebab "neraka adalah orang lain" makin hari makin menjumpai relevansi.

Pak, hampura,
si bungsu --yang katanya paling disayang ini, belum juga jadi sesiapa
umurnya beranjak dua puluh empat
namun prestasi boro-boro memikat

andai kehidupan adalah pria sepi yang suka coli,
pencapaian hidupku takkan pernah jadi bahannya berfantasi

begitulah kiranya
dulu memang kucerita padamu satu-dua mimpiku
termasuk mimpiku jadi pesajak yang patut diperhitungkan
agar kelak makna dalam puisiku mampu merobek dunia
namun, satu-satunya yang bisa kurobek dari puisiku adalah selaput dara sendiri

Gila ya, Pak.

Hidupku kian absen makna dan berangsur cemen
mau nyusul masih takut
Lagipula, nazarku belum selesai: menamati semua film Hitchcock sebelum modar

(kurasa Hitchcock harus bertemu kau
janjianlah ngopi sekali waktu
pasti kalian bakal berbaur)

Kusudahi saja
puisi nirmakna ini
agar kujumpai kamu pada puisi lainnya

Minggu, 21 Mei 2017

I Want To Possess You

I want to possess you, your inner-self of beast
I want to possess you, your beauty bones, being your cracked devil's arms gripping your hips
I want to possess you, your malicious eyesight of paradise, a poison ivy to my blooming lilies
I want to possess you, your groaning voice that hummings around my walls of sad and happiness
I want to possess you, your throbbing wondrous mind fleshing out your human head of wandering
I want to possess you, your soul of future journeys in the world full of intriguing evilish secrets
I want to possess you, angelic or demonic, together we build a realm that infinites us (baby, I keep dreaming, even though you're so out of my crawling arms),
in this wicked ephemeral world

The Fantasy

Your beauty is the thorns,
It hurts

I want to grip you tight,
It bleeds

I want to devour you alive,
It is anguish

You shimmer,
I dimmer

You're the centre of every
ticking clocks,
I am a dreamer who foolishly wishes to freeze the times out of the watch on your wrist

You are the champagne of every kingdom's feast,
I am a pervert slave who craves to sip your blood
and kiss your feet

You are the wondrous mind of every scientists' sanity,
I am just a piece of tender cranium of a maverick

You are the cover of my daily magazine,
I could only forever daydream
and drool a river to it

You look so great,
It is a pain on my neck

But after all,
Can I please have you?

The Girl and the Wind

Hear! Hear!
For the wind that whispers
through his ears, what does it tell?
Everyday she dies and wonders
if the blows end at a bid of farewell.

Oh!
To every wind that ever chimes her skin,
she'll let you tell him this:
She's afraid to be left alone on the corner,
and life would have been meaner
before he blew her away.
"How she wants you to blow her away," the wind told him.

Hail wind!
Now it's playing joyfully with her hair
while she's humming to the Beatles serenade
Strawberry fields forever, she hums it many times
But, his heartbeat, she sheepishly says,
trembles everytime he hugs
(and she loves it more than Beatles songs, does she not?)

The sun tumbled down
as the wind and the girl shared too much
about their Beatles favorite songs
or about,
who pines for who
while the cup of tea sipped one or two

Oh!
Now the wind whispers his ears again, what does it say?
"The girl whispered me tons about you"
"Then, whisper me!" He said.

"Syiskslznkalaghdhsmzjskskakjs!"

Instead of sending him words,
she's dying to lick his ears!

Possession

Like an ignominy,
I will haunt you down with no mercy
Even when you sleep, Darling
I will follow you through your window
Devour myself into your shadow,
so I don't need to chase you any longer
And without a pause,
I will haunt you like a ghost
Or you may be my forever ghost;
the subject of my eternal occultism
that I cult every night with a dreadful spell
so you can possess me every night,
(or fuck me once or twice)
And you'd have no space to go away as I said:
"here in my arms you'll be safe,
for I can't be any safer to stay inside of you, Darling."
Cause we will live together
in the realm that we call forever and ever
so, as much as I like, I would question you,
"Where would you fucking go?" every time you try
to get rid of this place
-- guess what, you can't even break the door!
this realm, you've built it too huge and strong
made of bricks of promise
Does it ring your bell?
You can't break what you build, Darling
This is what you pay for a promise
For me, a promise works like an ignominy
haunt you down with no mercy

P.S: Don't you worry,
I'll be yours faithfully

Berlebihan

Sayang, pokoknya gini:
tidak juga sinar matahari saya persilakan hangat menyentuh kulitnya

Tidak juga daun jatuh boleh sembarang hinggap di rambut hitamnya
Bahkan tiup angin yang memisahkan ia dari rantingnya pun saya kutuk kalau berani membelai-belai tengkuk harumnya

Apalagi semut-semut kecil yang bersarang di sudut tembok kamarnya
tak tahu dirilah kalian main gerayangi kakinya sampai kegelian--bajingan!

Atau, jangan ngarep kalau hujan bisa seenak jidat basahi badannya
Sedangkan yang di sini cuma bisa ngayal
membasahi ia sebadan-badan

Atau secangkir kopi yang leluasa menelusuri kerongkongannya sampai nikmat
Ia seruput pula berkali-kali dengan khidmat -- sialan!

Apalagi kamu!
Apalagi kalian!