Selasa, 12 Agustus 2014

Langit Malam Setelah Kau Antar Aku Pulang

Belum pernah semasa hidupku bulan berkarib mesra dengan malam
yang kemarin kaku dan hampa makna
Sebab pujangga tak lagi kuasa
memberi makna pada bulan
meski ia memesonakan mata sejak kemarin petang

Lalu kau datang tidak bawa apa-apa
Entah sengaja atau lupa

Tanpa perlu melakon pujangga dengan berbait sajak di tangan,
dilecehkannya sang bulan sampai pucat pasi ia bermuka
kewalahan menahan malu

Bagaimana bulan tidak malu?
Sekata pun tidak kau berpuisi,
tapi pesona bulan tidak lagi bermakna
Atas kamu