Jumat, 06 Januari 2017

Untuk Bapak

Seenaknya kau pergi tanpa pamitan
kala bintang-bintang terlalu terang di atas atap rumah kita
kala ombak tenang mengantar kapal kita ke tepian
tempat matahari tak sudi tenggelam

Bapak, aku masih tak paham apa makna kepergianmu
sedang di sini, sesak dan sesal mampus kuteguk sendiri
serta rindu bertubi kukunyah mentah-mentah sendiri

Pak,siapa berani jamin kau lebih bahagia di sana?
sedang aku ngotot bahwa kebahagiaanmu ya disini!

Pak, tiap hari aku bersikeras menyeret balik waktu
“pokoknya kau kudu kembali
dan kita bakal bahagia lebih dari ini!”

Sebab tak ada lagi yang kupinta selain siapa sahaja masuk ke kamarku

seraya berkata: "Bangun! Hari sudah pagi, dan semua ini hanya mimpi.”