Sabtu, 21 Desember 2013

Bayar

sebab di ruang tubuh yang mana lagi saya mampu menaruh kasih dan sayang?
hari ke hari dia saya utangi. Saya memang tidak tahu diri
dia memberi terus, bahkan  ketika saya telentang nyenyak di kasur. Bangun-bangun
sudah ditawari makan.
Sekolah saja dulu. Sebab untuk menjadi manusia memang tidak gratis
Kalau ada apa-apa bilang. Kalau sakit bilang
Kalau sedih bilang. Jangan malu-malu walau sudah tidak bocah
Sebab sakit saya sakitmu jua, katanya.
Utang saya makin mampus banyaknya, sedangkan
ia bilang, jumlah segitu ditaruh di saku baju saja masih muat
saya tidak perlu dilunasi sampai tuntas, begitu katanya
cukup jadi manusia. Jangan berhenti berusaha untuk jadi manusia, begitu katanya.
lalu saya nanya saya harus bayar pakai apa, buk? Materi yang bukan sekadar menyerupai duit,
 jauh kelewat berharga dari masalah duit-duitan. Ini adalah tentang
darah keringat dan air mata, yang dalam puisi ini kita namakan saja pengorbanan
tapi dia bilang, dia tidak tahu. Kamu adalah orang yang pintar
yang sudah tahu sendiri apa yang mesti dilakukan, katanya

bogor kala hujan, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar