Selasa, 24 Desember 2013

balada cemburu yang tak butuh pungtuasi

cemburu itu bola api katanya kata siapa saya pun kurang tahu tapi ada yang bilang katanya cemburu itu bak bola api yang dikeluarkan dari mulut ikan paus yang dulu pernah dibuang diasingkan dari laut merah entah merah keemasan merah keunguan atau merah kebirubiruan saya belum hafal betul tapi yang jelas lautan itu punya banyak ombak yang bergelombang-gelombang seperti bibirmu yang tidak perlu lagi saya tebak bagaimana bentuknya tapi saya hafal betul bibirmu yang bergelombang seperti ombak-ombak yang pecah di bibir pantai tapi saya lebih suka bibirmu dibanding bibir pantai bibirmu jarang pecah saya hafal betul karena saya cicipi semalam dan terasa begitu halus seperti kapas atau mungkin seperti sutera atau apalah pokoknya yang halus-halus saya sendiri juga bingung kalau disuruh menganalogikan seperti apa karena keelokanmu terlalu susah payah untuk diwakilkan oleh benda benda mati yang tolol tolol itu tetapi tidak setolol diri saya yang sekarang sedang mengumpat diri sendiri merasa kesal sesak seperti menelan kapak bermata satu atau bermata dua saya juga tidak begitu hafal kapaknya punya berapa mata karena yang saya hafal hanyalah matamu yang sayu matamu yang suka menenangkan rongga-rongga kebiadaban saya akan rindu yang suka menghujam kepala saya seperti taring-taring es yang telah membeku sekian lama kemudia jatuh ke dasar tapi apakah taring-taring es itu jatuh ke dasar hati saya kemudian mencair di dalam sana karena sebenarnya hati saya sering panas panas membara seperti api kompor api unggun atau api cemburu saya juga kurang tahu yang jelas warna apinya merah entah merah keemasan merah keunguan atau merah kebirubiruan saya belum hafal betul yang jelas apinya panas sekali saya terbakar sampai hangus sampai jadi arang yang hitam hitam pekat seperti rambutmu yang baru saja saya mainkan dengan jari tadi sore apakah kamu ingat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar