Sabtu, 09 November 2013

Si Pemuas Diri-sendiri

Kepada kawan-kawan,
entah kawan yang mana, saya memang suka asalan
Maaf beberapa waktu lalu saya munafik dengan berkata bahwa, "tidak apa-apa saya menulis dan tidak ada satu orang pun yang baca. yang penting nulis."

lihat kawan-kawan, saya sedang masturbasi. rasanya enak sekali. sampai lemas saya dibikin tangan saja sendiri. Memuaskan diri sendiri nikmat juga ya? Maaf tak bisa saya ungkapkan senikmat apa rasanya, kawan-kawan coba saja sendiri. ingat ya, sembunyi-sembunyi. Kunci pintu serapat mungkin
karena kalau orang-orang lihat, mati langkah kamu. Kamu pasti baka ditertawai sampai borok itu komuk. Hendak ditaruh mana, Nduk?
Imajinasimu, yang menjadi bahan masturbasimu, sampai loyo kamu dibikinnya, pasti hanya akan dipecundangi oleh mereka. Mereka bakal bilang saya menjijikan. Munafik, kawan-kawan!
tetapi, apakah dengan masturbasi ini saya memang menjijikan? Ya, kawan. Saya menjijikan. Plus munafik pula. Bagaimana tidak? Saya berimajinasi, merangkai inspirasi, kemudian saya tumpahkan jadi satu tulisan. Kemudian, saya merasa puas.
Saya menulis demi kepuasan saya sendiri. Takut untuk dibaca orang lain. Takut kalau ketahuan orang lain. Sembunyi-sembunyi. Tertutup dari orang lain. Tidak dibaca oleh orang lain. Tidak dinikmati pasang mata orang lain. Munafik jika kamu hanya inginnya begitu!
Bukankah saya, dan kita, tidak mau hanya hidup seumur-umur cuma bermasturbasi, kan? Saya, dan kita, ingin mendapat kepuasan dari orang lain, bukan? Ingin "diladeni nafsunya" oleh orang lain, eh?
Ya, dengan bermasturbasi; menulis hanya untuk dibaca diri-sendiri, adalah suatu hal yang munafik, kawan-kawan! Akui saja lah, tidaklah kalian ingin karya-karya kalian dinikmati oleh orang-orang di luar sana, bukan? Begini saja, biar lebih to the point, saya katakan: Kita mengharapkan apresiasi dari orang lain. Sekecil apapun bentuknya. Sekadar dibaca kemudian dilupakan dan diacuhkan, sudah punya arti untuk saya.


Setidaknya itu menurut saya. Maaf, saya memang suka asalan, kawan. Saya akhiri saja dulu. Karena dengan menulis ini, saya pun sedang masturbasi, bukan? Menulis untuk kepuasan diri-sendiri. Eh, ada yang baca jugakah? Terima kasih. (Bardjan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar