Seenaknya kau pergi
tanpa pamitan
kala bintang-bintang
terlalu terang di atas atap rumah kita
kala ombak tenang
mengantar kapal kita ke tepian
tempat matahari tak sudi
tenggelam
Bapak, aku masih tak
paham apa makna kepergianmu
sedang di sini, sesak dan sesal mampus kuteguk sendiri
serta rindu bertubi kukunyah mentah-mentah sendiri
Pak,siapa berani jamin kau lebih bahagia di sana?
sedang aku ngotot bahwa kebahagiaanmu ya disini!
Pak, tiap hari aku bersikeras menyeret balik waktu
“pokoknya kau kudu kembali
dan kita bakal bahagia lebih dari ini!”
Sebab tak ada lagi yang kupinta selain siapa sahaja masuk ke kamarku
seraya berkata: "Bangun! Hari sudah pagi, dan semua ini hanya
mimpi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar