I saw butterflies
in my stomach
How could I know?
I just disemboweled myself
Their wings were goldish blue
They died.
I saw butterflies
in my stomach
How could I know?
I just disemboweled myself
Their wings were goldish blue
They died.
So tell me
Did you just drink the coffee
Or the coffee just drank your soul?
You seemed to understand
How it felt like to be ghoul
for a dead body named you
and you seemed so pleased
to be a refugee
of a grim, brutal battle
between you
and yourself.
You then came to death,
murdered by yourself
Never did they shower your grave
with any flower petals from
any flowers ever planted on earth
They knew you didn't
occult any symbols of affection,
or amusement
or condolences
You even forgot how was the taste
of tears slither down your cheeks!
Just because you prefer coffee
to flowers,
I spilled cups of them
--black, no sugar
Like our bitterest bye-bye--
around your grave.
Your funeral song was a huge hit,
They gave the title:
"So, you drank coffee
Or the coffee drank your soul?"
Still, your dead body lies here
And I don't want to be
your ghoul
Any longer.
satu nanti
pada hujan yang ke-Neruda-nerudaan persis ini
aku bakal lebih sering
berpuisi untukmu
sebab benar katamu, aku adalah penyair
matiku dikenang sebagai penyair
dan hujan macam ini, berkat titahku
akan jatuh di atas kertas
sebagai puisi utuh yang semerbak legenda
yang tak jemu dibaca bolak-balik
oleh umat manusia
yang laris dijajakan di kedai buku
dipuja-diludah kritikus
diidolai muda-mudi sambil sesujud
benar katamu, aku adalah penyair
--pernahkah kamu mengatakannya? aku ragu
atau aku hanya mengkhidmati kegilaanku
di tengah masyarakat yang tampaknya
terlalu sehat-sehat saja
atau berpura-pura sehat
sebab kata filsuf pujaanmu yang kepala
dan isinya sama-sama licin itu:
orang gila harusnya dilepas di tengah
komplotan orang-orang sehat
bukan dikandangi sambil diikat tali rafia
tapi apakah aku gila, aku tak peduli
aku ingin gila bersamamu
di tengah masyarakat waras
seperti pada hujan kali ini
hari Senin. Senin yang begitu tega
apalagi Senin ini, Senin di pemakaman! (tahulah apa ini maksud
baru saja kita membaca puisi tentang
kantor dan pemakaman tadi pagi)
aku ingin gila bersamamu.